
AKURAT.CO, Gerhana matahari diprediksi akan mewarnai bulan suci Ramadan 1444 Hijriah. Fenomena antariksa ini akan hadir menjelang Idulfitri, tepatnya pada 20 Ramadan atau 20 April 2023.
Fenomena antariksa yang terjadi yakni gerhana matahari hibrida. Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda, yang terjadi dalam satu waktu secara berurutan dalam satu fenomena. Dimulai dengan gerhana matahari cincin berubah menjadi gerhana matahari total, kemudian kembali menjadi gerhana matahari cincin dalam waktu singkat.
Dikutip dari situs resmi BRIN, gerhana matahari hibrida digolongkan sebagai gerhana yang "spesial" karena "jarang terjadi".
baca juga:
"Di wilayah Indonesia, gerhana matahari ini akan teramati sebagai gerhana matahari total. Gerhana matahari total akan teramati khususnya di wilayah Indonesia bagian timur, sementara di daerah Indonesia lainnya akan teramati sebagai gerhana matahari parsial," tulis situs BRIN, dilihat pada Minggu (26/3/2023).
"Gerhana matahari ini akan teramati sebagai gerhana matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik," tulisnya lagi.
Tim Astrofotografi UB yang di koordinatori M Fauzan Edipurnomo beranggotakan Eka Maulana, Waru Djuriatno, M Aswin, A A Razak, dan beberapa Pranata Laboratorium Fakultas Teknik, juga memperkirakan pada Ramadan tahun ini akan terjadi gerhana matahari. Hal ini karena terjadi konjungsi matahari dan bulan menjelang 1 Syawal 1444.
Dikatakan Eka, gerhana matahari total dapat diamati di Indonesia bagian Timur hingga tengah, sedangkan gerhana matahari parsial (sebagian) dapat diamati dari Indonesia bagian tengah hingga bagian barat. "Fenomena gerhana matahari diperkirakan akan terjadi pada tanggal 20 April 2023,” kata Eka Maulana.
Setiap kota akan memiliki waktu awal dan akhir fenomena yang berbeda-beda. Di Jakarta, fenomena ini akan terjadi mulai pukul 09.29.33 WIB dan berlangsung selama 2 jam 37 menit hingga berakhir pada 12.06.39 WIB.
"Yogyakarta akan menjadi ibu kota provinsi yang paling awal memulai gerhana matahari sebagian (parsial). Sedangkan, Medan akan menjadi ibu kota provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian," ujarnya.
Sementara itu, Jayapura akan menjadi ibu kota provinsi yang paling akhir memulai sekaligus mengakhiri gerhana matahari sebagian.