News Jatim

Duda di Probolinggo Nikahi Janda dengan Mahar Linggis, Kisahnya Mengharukan

Duda di Probolinggo Nikahi Janda dengan Mahar Linggis, Kisahnya Mengharukan
Samsul dan Sumiati saat menikah di KUA. (Dok. Pribadi)

AKURAT.CO, Samsul Mukmin (46) warga Dusun Krajan, Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, membuat heboh karena memberikan mahar sebuah linggis kepada perempuan yang dinikahinya, Sumiati (45). Penghulu yang akan menikahkan sempat menganggap Samsul bercanda. Namun Samsul menegaskan kesungguhannya hingga pernikahan terlaksana.

Saat ditemui di rumahnya, Senin (6/2/2023), Samsul menceritakan kisah di balik mahar linggis tersebut. Ia menegaskan hal itu tidak dimaksudkan untuk mencari sensasi.

Pria penjual kerupuk ini mengatakan sebenarnya dia sudah dua kali menikah, namun kedua istrinya meninggal dunia. Karena itu ia merasa trauma menikah lagi. Sejak ditinggal mati istrinya yang kedua, Samsul menduda selama lima tahun.

baca juga:

Duda di Probolinggo Nikahi Janda dengan Mahar Linggis, Kisahnya Haru - Foto 1
Samsul saat ditemui di rumahnya. (Raphel Aziza)

Suatu hari Samsul dikenalkan oleh temannya pada janda bernama Sumiati, yang bersedia untuk dinikahi. Samsul sempat menolak karena bayangan kematian dua istrinya terdahulu menghantuinya. Namun ternyata beberapa waktu kemudian temannya yang lain mengenalkan dia dengan perempuan yang sama.

"Dari perbincangan kedua inilah saya kok penasaran, karena yang mengenalkan saya pada Sumiati ini sampai dua orang yang berbeda. Jadi saya nekat untuk menjalin hubungan dengan dia," kata Samsul.

Merasa cocok berhubungan dengan Sumiati, duda dua anak ini akhirnya berniat baik untuk menikahinya. Sumiati juga bersedia menikah dengan Samsul dan mau menerima kedua anaknya.

"Kami memutuskan menikah. Tetangga, teman dan keluarga menyarankan memberi mas kawin (mahar) berupa benda kuat, akhirnya saya kepikiran pada sebuah linggis," ucapnya.

Bukan tanpa alasan Samsul memilih mahar linggis. Menurut kepercayaan Jawa, kata dia, jika ingin hubungan keluarganya awet dan langgeng setelah beberapa kali menikah dan ditinggal mati, maka ketika menikah lagi harus memberikan mahar berupa benda keras dan kokoh.

"Menjelang hari pernikahan saya membeli sebuah linggis di Pasar Nguling (Pasuruan) seharga Rp 50 ribu," jelasnya.

Samsul dan Sumiati menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Tongas, Jumat (3/2/2023). Samsul membawa linggis ke KUA.

"Penghulu sempat tidak percaya jika mas kawin yang saya berikan ini sebuah linggis, dan memastikan pada saya berkali – kali, karena dipikir saya bercanda," ungkapnya.

Pernikahan Samsul dan Sumiati akhirnya terlaksana dengan lancar tanpa adanya hambatan.