News Jatim

Melihat Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut Ramadan

Melihat Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut Ramadan
Tradisi cuci karpet menjelang Ramadan di Pasuruan. (Syukron Nuaim Hayat)

AKURAT.CO, Tradisi menyambut Ramadan di berbagai daerah masih dilakukan hingga saat ini. Di Jawa Timur, terdapat beberapa tradisi menyambut datangnya bulan suci. Berikut rangkumannya.

1. Tradisi Cuci Karpet di Pasuruan

Setiap menjelang bulan suci Ramadan, warga Pasuruan datang ke kolam Sumber Air Umbulan di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Mereka datang untuk mencuci karpet masjid dan musala.

baca juga:

Warga yang mencuci karpet berasal dari berbagai kecamatan baik di kabupaten maupun kota. Mereka datang rombongan dengan pikap, kendaraan roda tiga, mobil pribadi hingga motor sambil membawa karpet.

Lokasi kolam yang luas dengan air yang mengalir memudahkan proses mencuci karpet. Warga tinggal merendam karpet berbagai ukuran kemudian digosok dengan sabun, lalu menjemurnya.

2. Tradisi Unggahan di Blitar

Tradisi Unggahan umumnya digelar sekitar seminggu sebelum Ramadan. Tradisi ini dilakukan sekelompok warga dengan masing-masing membawa satu hingga dua jenis berkatan atau nasi kotak.

Isian berkatan biasanya adalah nasi, dilengkapi lauk tahu, ayam, mie, serta kue seperti apem. Setelah itu, kelompok warga tersebut akan berkumpul dan mengirim doa untuk para tetua yang telah mendahului.

3. Tradisi Mandi Bersama di Gresik

Warga Gresik menyambut Ramadan dengan mandi bersama di Sendang Sono. Tradisi ini dilakukan sebagai upaya untuk menyucikan diri dari dosa-dosa, agar siap menjalankan ibadah puasa.

Sendang Sono tak hanya digunakan pada saat sebelum Ramadan. Tapi juga saat tradisi Rebo Wekasan. Tepatnya di bulan Safar.

4. Tradisi Buto-butoan di Jember

Tradisi Buto-butoan merupakan percampuran budaya jaranan dan ondel-ondel. Tradisi ini rutin dilakukan sebelum datangnya bulan suci Ramadan oleh masyarakat Jember.

Walau namanya Buto yang dalam bahasa Jawa artinya raksasa, tradisi tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa gembira karena bisa sekali lagi beribadah di bulan Ramadan.

5. Tradisi Nyadran Sonoageng di Nganjuk

Di Desa Nganjuk, masyarakat menyambut bulan Ramadan dengan tradisi Nyadran Sonoageng. Prosesi tradisi Nyadran umumnya dilakukan dengan arak-arakan sesaji jolen, dengan rute balai desa ke makam leluhur.

Selain untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Nyadran dilakukan untuk menolak bala.

6. Tradisi Gerebeg Apem di Jombang

Masyarakat Jombang rutin menggelar Gerebeg Apem sebagai momen perayaan menyambut bulan suci Ramadan. Apem dalam bahasa Arab punya makna maaf.

Gerebeg Apem dilakukan dengan membuat gunungan kue apem yang diarak-arak di kota. Tradisi ini adalah simbol dan keyakinan masyarakat Jombang agar ibadah di bulan puasa semakin diberkati.

Selain tradisi di beberapa daerah di atas, masyarakat Jawa Timur secara umum masih setia dengan tradisi nyekar ke makam keluarga. Selain berdoa, warga juga bersih-bersih makam.